Kamis, 16 Juni 2011

Tenggang Rasa

Tenggang Rasa menurut KBBI
berarti dapat (ikut) menghargai
(menghormati) perasaan orang lain.
Guru-gugur saya di SD dulu
menerang tenggang rasa dengan
beberapa contoh, misalnya jangan
menyetel radio terlalu kencang dan
lain sebagainya.
Kalau saya ingat-ingat lagi, pelajaran
tentang tenggang rasa ini terasa
sangat mudah karena materinya
banyak yang bersifat normatif.
Namun penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari sangat sulit.
Contohnya sangat mudah ditemui
di jalan-jalan. Sopir Angkutan
Umum yang mengetem atau
menaikkan dan menurunkan
penumpang tidak pada tempatnya,
hingga menyebabkan antrian
kendaraan di belakangnya,
merupakan salah satu contoh tidak
adanya tenggang rasa di jalan. Sang
sopir tidak menghargai penggunan
jalan lainnya yang terganggu oleh
ulahnya.
Tidak jauh dari jalan, kita akan
menemui trotoar yang dihuni
pedang kaki lima atau dilalui oleh
pengendara sepeda motor. Ini
merupakan contoh tidak adanya
tenggang rasa mereka terhadap
para pejalan kaki.
Perekonomian Negara kita memang
masih belum baik. Mendapatkan
penghasilan yang layak masih
terasa sulit bagi sebagian besar
rakyat Indonesia. Tapi bisakah alas
an mengejar setoran menjadi
pembenaran untuk bersikap
seenaknya di jalan? Bisakah dengan
alas an untuk berdagang, seseorang
bisa merampas lahan public untuk
kepentingannya sendiri, seperti
yang dilakukan oleh PKL di trotoar?
Bisakah kepadatan lalu lintas
dijadikan pembenaran oleh
pengendara motor untuk
merampas hak pejalan kaki, dengan
cara berkendaraan di trotoar?
Ternyata masalah tenggang rasa itu
lebih mudah dipelajari daripada
dipraktekkan.

Rabu, 15 Juni 2011

Hery Tama: KOTA CIAMIS

Hery Tama: KOTA CIAMIS: "Kota Ciamis adalah kota yang terletak di Pulau Jawa,yaitu Jawa Barat. Mengingat intensitas penduduknya bermayoritas petani,sehingga kota in..."

Selasa, 14 Juni 2011

Tips Dan Trik Menghadapi Skripsi

Apa itu Skripsi??

Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), skripsi diartikan
sebagai karangan ilmiah yang
diwajibkan sebagai bagian dari
persyaratan pendidikan akademis.
Buat sebagian mahasiswa, skripsi
adalah sesuatu yang lumrah. Tetapi
buat sebagian mahasiswa yang lain,
skripsi bisa jadi momok yang terus
menghantui dan menjadi mimpi
buruk. Banyak juga yang berujar
"lebih baik sakit gigi daripada bikin
skripsi".
skripsi adalah salah satu syarat yang
harus dipenuhi sebagai bagian untuk
mendapatkangelar sarjana (S1).
Skripsi inilah yang juga menjadi
salah satu pembeda antara jenjang
pendidikan sarjana (S1) dan diploma
(D3).
Ada beberapa syarat yang musti
dipenuhi sebelum seorang
mahasiswa bisa menulis skripsi.
Tiap universitas/fakultas memang
mempunyai kebijakan tersendiri,
tetapi umumnya persyaratan yang
harus dipenuhi hampir sama.
Misalnya, mahasiswa harus sudah
memenuhi sejumlah SKS, tidak
boleh ada nilai D atau E, IP Kumulatif
semester tersebut minimal 2.00,
dan seterusnya. Anda mungkin saat
ini belum "berhak" untuk menulis
skripsi, akan tetapi tidak ada
salahnya untuk mempersiapkan
segalanya sejak awal.
Skripsi tersebut akan ditulis dan
direvisi hingga mendapat
persetujuan dosen pembimbing.
Setelah itu, Anda harus
mempertahankan skripsi Anda di
hadapan penguji dalam ujian skripsi
nantinya. Nilai Anda bisa bervariasi,
dan terkadang, bisa saja Anda harus
mengulang skripsi Anda (tidak
lulus).
Skripsi juga berbeda dari tesis (S2)
dan disertasi (S3). Untuk disertasi,
mahasiswa S3 memang diharuskan
untuk menemukan dan
menjelaskanteori baru. Sementara
untuk tesis, mahasiswa bisa
menemukan teori baru atau
memverikasi teori yang sudah ada
dan menjelaskan dengan teori yang
sudah ada. Sementara untuk
mahasiswa S1, skripsi adalah
"belajar meneliti".
Jadi, skripsi memang perlu disiapkan
secaraserius. Akan tetapi, juga
nggak perlu disikapi sebagai mimpi
buruk atau beban yang maha berat.
Miskonsepsi tentang Skripsi
Banyak mahasiswa yang merasa
bahwa skripsi hanya "ditujukan"
untuk mahasiswa-mahasiswa
dengan kecerdasan di atas rata-rata.
Menurut saya pribadi, penulisan
skripsi adalah kombinasi antara
kemauan, kerja keras, dan
relationships yang baik. Kesuksesan
dalam menulis skripsi tidak selalu
sejalan dengan tingkat kepintaran
atau tinggi/rendahnya IPK
mahasiswa yang bersangkutan.
Seringkali terjadi mahasiswa dengan
kecerdasan rata-rata air lebih cepat
menyelesaikan skripsinya daripada
mahasiswa yang di atas rata-rata.
Masalah yang juga sering terjadi
adalah seringkali mahasiswa datang
berbicara ngalor ngidul dan
membawa topik skripsi yang terlalu
muluk. Padahal, untuk tataran
mahasiswa S1, skripsi sejatinya
adalah belajar melakukan penelitian
dan menyusun laporan menurut
kaidah keilmiahan yang baku. Skripsi
bukan untukmenemukan teori baru
atau memberikan kontribusi ilmiah.
Karenanya, untuk mahasiswa S1
sebenarnya replikasi adalah sudah
cukup.
Hal lain yang juga perlu diperhatikan
adalah bahwa penelitian, secara
umum, terbagi dalam dua
pendekatan yang berbeda:
pendekatan saintifik dan
pendekatan naturalis. Pendekatan
saintifik (scientific approach)
biasanya mempunyai struktur teori
yang jelas, ada pengujian kuantitif
(statistik), dan juga menolak
grounded theory. Sebaliknya,
pendekatan naturalis (naturalist
approach) umumnya tidak
menggunakan struktur karena
bertujuan untuk menemukan teori,
hipotesis dijelaskan hanya secara
implisit, lebih banyak menggunakan
metode eksploratori, dan sejalan
dengan grounded theory.
Mana yang lebih baik antara kedua
pendekatan tersebut? Sama saja.
Pendekatan satu dengan pendekatan
lain bersifat saling melengkapi satu
sama lain (komplementer). Jadi,
tidak perlu minder jika Anda
mengacu pada pendekatan yang
satu, sementara teman Anda
menggunakan pendekatan yang
lain. Juga, tidak perlu kuatir jika
menggunakan pendekatan tertentu
akan menghasilkan nilai yang lebih
baik/buruk daripada menggunakan
pendekatan yang lain.
Kiat Memilih Dosen Pembimbing
Dosen pembimbing (academic
advisor) adalah vital karena nasib
Anda benar-benar berada di
tangannya. Memang benar bahwa
dosen pembimbing bertugas
mendampingi Anda selama
penulisan skripsi. Akan tetapi, pada
prakteknya ada dosen pembimbing
yang "benar-benar membimbing"
skripsi Anda dengan intens. Ada
pula yang membimbing Anda
dengan "melepas" dan memberi
Anda kebebasan. Mempelajari dan
menyesuaikan diri dengan dosen
pembimbing adalah salah satu
elemen penting yang mendukung
kesuksesan Anda dalam menyusun
skripsi.
Tiap universitas/fakultas
mempunyai kebijakan tersendiri soal
dosenpembimbing ini. Anda bisa
memilih sendiri dosen pembimbing
yang Anda inginkan. Tapi ada juga
universitas/fakultas yang
memilihkan dosen pembimbing
buat Anda. Tentu saja lebih "enak"
kalau Anda bisa memilih sendiri
dosen pembimbing untuk skripsi
Anda.
Lalu, bagaimana memilih dosen
pembimbing yang benar-benar
tepat?
Secara garis besar, dosen bisa
dikategorikan sebagai: (1) Dosen
senior, dan (2) Dosen junior.
Dosen senior umumnya berusia di
atas 40-an tahun, setidaknya
bergelar doktor (atau professor),
dengan jam terbang yang cukup
tinggi. Sebaliknya, dosen junior
biasanya berusia di bawah 40
tahun, umumnya masih bergelar
master, dan masih gampang
dijumpai di lingkungan kampus.
Tentu saja, masing-masing memiliki
kelebihan dan kekurangan masing-
masing. Sebagai contoh, kalau Anda
memilih dosen pembimbing senior,
biasanya Anda akan mengalami
kesulitan sebagai berikut:
Proses bimbingan cukup sulit,
karena umumnya dosen senior
sangat perfeksionis.
Anda akan kesulitan untuk bertemu
muka karena umumnya dosen
senior memiliki jam terbang tinggi
dan jadwal yang sangat padat.
Tapi, keuntungannya:
Kualitas skripsi Anda, secara umum,
akan lebih memukau daripada rekan
Anda.
Anda akan "tertolong" saat ujian
skripsi/pendadaran, karena dosen
penguji lain (yang kemungkinan
masih junior/baru bergelar master)
akan merasa sungkan untuk
"membantai" Anda.
Dalam beberapa kasus, bisa
dipastikan Anda akan mendapat nilai
A.
Sebaliknya, kalau Anda memilih
dosen pembimbing junior, maka
Anda akan lebih mudah selama
proses bimbingan. Dosen Anda
akan mudah dijumpai di lingkungan
kampus karena jam terbangnya
belum terlalu tinggi. Dosen muda
umumnya juga tidak "jaim" dan
"tidak sok" kepada mahasiswanya.
Tapi, kerugiannya, Anda akan agak
"sendirian" ketika menghadapi ujian
skripsi. Kalau dosen penguji lain
lebih senior daripada dosen
pembimbing Anda, bisa dipastikan
Anda akan "dihajar" cukup telak.
Dan dosen pembimbing Anda tidak
berada dalam posisi yang bisa
membantu/membela Anda.
Jadi, hati-hati juga dalam memilih
dosen pembimbing.
Tahap-tahap Persiapan dalam
menyusun skripsi
Kalau Anda beruntung, bisa saja
dosen pembimbing sudah memiliki
topik dan menawarkan judul skripsi
ke Anda. Biasanya, dalam hal ini
dosen pembimbing sedang terlibat
dalam proyek penelitian dan Anda
akan "ditarik" masuk ke dalamnya.
Kalau sudah begini, penulisan skripsi
jauh lebih mudah dan (dijamin)
lancar karena segalanya akan
dibantu dan disiapkan oleh dosen
pembimbing.
Sayangnya, kebanyakan mahasiswa
tidak memiliki keberuntungan
semacam itu. Mayoritas mahasiswa,
sepertiditulis sebelumnya, harus
bersikap proaktif sedari awal. Jadi,
persiapan sedari awal adalah
sesuatu yang mutlak diperlukan.
Idealnya, skripsi disiapkan satu-dua
semester sebelum waktu terjadwal.
Satu semester tersebut bisa
dilakukan untuk mencari referensi,
mengumpulkan bahan, memilih
topik dan alternatif topik, hingga
menyusun proposal dan melakukan
bimbingan informal.
Dalam mencari referensi/bahan
acuan, pilih jurnal/paper yang
mengandung unsur kekinian dan
diterbitkan oleh jurnal yang
terakreditasi. Jurnal-jurnal top
berbahasa asing juga bisa menjadi
pilihan. Kalau Anda mereplikasi
jurnal/paper yang berkelas, maka
bisa dipastikan skripsi Anda pun
akan cukup berkualitas.
Unsur kekinian juga perlu
diperhatikan. Pertama, topik-topik
baru lebih disukai dan lebih menarik,
bahkan bagi dosen pembimbing/
penguji. Kalau Anda mereplikasi
topik-topik lawas, penguji biasanya
sudah "hafal di luar kepala" sehingga
akan sangat mudah untuk
menjatuhkan Anda pada ujian
skripsi nantinya.
Kedua, jurnal/paper yang terbit
dalam waktu 10 tahun terakhir,
biasanya mengacu pada referensi
yang terbit 5-10 tahun sebelumnya.
Percayalah bahwa mencari dan
menelusur referensi yang terbit
tahun sepuluh-dua puluh tahun
terakhir jauh lebih mudah daripada
melacak referensi yang bertahun
1970-1980.
Salah satu tahap persiapan yang
penting adalah penulisan proposal.
Tentu saja proposal tidak selalu
harus ditulis secara "baku". Bisa saja
ditulis secara garis besar (pointer)
saja untuk direvisi kemudian.
Proposal ini akan menjadi guidance
Anda selama penulisan skripsi agar
tidak terlalu keluar jalur nantinya.
Proposal juga bisa menjadi alat
bantu yang akan digunakan ketika
Anda mengajukan topik/judul
kepada dosen pembimbing Anda.
Proposal yang bagus bisa menjadi
indikator yang baik bahwa Anda
adalah mahasiswa yang serius dan
benar-benar berkomitmen untuk
menyelesaikan skripsi dengan baik.
Hal-hal yang Perlu Dilakukan
dalam menyusun skripsi
Siapkan Diri. Hal pertama yang
wajib dilakukan adalah persiapan
dari diri Anda sendiri. Niatkan
kepada Tuhan bahwa Anda ingin
menulis skripsi. Persiapkan
segalanya dengan baik. Lakukan
dengan penuh kesungguhan dan
harus ada kesediaan untuk
menghadapi tantangan/hambatan
seberat apapun.
Minta Doa Restu. Saya percaya
bahwa doa restu orang tua adalah
tiada duanya. Kalau Anda tinggal
bersama orang tua, mintalah
pengertian kepada mereka dan
anggota keluarga lainnya bahwa
selama beberapa waktu ke depan
Anda akan konsentrasi untuk
menulis skripsi. Kalau Anda tinggal
di kos, minta pengertian dengan
teman-teman lain. Jangan lupa juga
untuk membuat komitmen dengan
pacar. Berantem dengan pacar
(walau sepele) bisa menjatuhkan
semangat untuk menyelesaikan
skripsi.
Buat Time Table. Ini penting agar
penulisan skripsi tidak telalu time-
consuming. Buat planning yang
jelas mengenai kapan Anda mencari
referensi, kapan Anda harus
mendapatkan judul, kapan Anda
melakukan bimbingan/konsultasi,
juga target waktu kapan skripsi
harus sudah benar-benar selesai.
Berdayakan Internet. Internet
memang membuat kita lebih
produktif. Manfaatkan untuk mencari
referensisecara cepat dan tepat
untuk mendukung skripsi Anda.
Bahan-bahan aktual bisa ditemukan
lewat Google Scholar atau melalui
provider-provider komersial seperti
EBSCO atau ProQuest.
Jadilah Proaktif. Dosen pembimbing
memang "bertugas" membimbing
Anda. Akan tetapi, Anda tidak selalu
bisa menggantungkan segalanya
pada dosen pembimbing. Selalu
bersikaplah proaktif. Mulai dari
mencari topik, mengumpulkan
bahan, "mengejar" untuk
bimbingan, dan seterusnya.
Be Flexible. Skripsi mempunyai
tingkat "ketidakpastian" tinggi. Bisa
saja skripsi anda sudah setengah
jalan tetapi dosen pembimbing
meminta Anda untuk mengganti
topik. Tidak jarang dosen Anda tiba-
tiba membatalkan janji untuk
bimbingan pada waktu yang sudah
disepakati sebelumnya. Terkadang
Anda merasa bahwa kesimpulan/
penelitian Anda sudah benar, tetapi
dosen Anda merasa sebaliknya. Jadi,
tetaplahfleksibel dan tidak usah
merasa sakit hati dengan hal-hal
yang demikian itu.
Jujur. Sebaiknya jangan
menggunakan jasa "pihak ketiga"
yang akan membantu membuatkan
skripsi untuk Anda atau menolong
dalam mengolah data. Skripsi adalah
buahtangan Anda sendiri. Kalau
dalam perjalanannya Anda benar-
benar tidak tahu atau menghadapi
kesulitan besar, sampaikan saja
kepada dosen pembimbing Anda.
Kalau disampaikan dengan tulus,
pastilah dengan senang hati ia akan
membantu Anda.
Siapkan Duit. Skripsi jelas
menghabiskan dana yang cukup
lumayan (dengan asumsi tidak ada
sponsorships). Mulai dari akses
internet, biaya cetak mencetak,
ongkos kirim kuesioner, ongkos
untuk membeli suvenir bagi
responden penelitian, biaya
transportasi menuju tempat
responden, dan sebagainya. Jangan
sampai penulisan skripsi macet
hanya karena kehabisan dana. Ironis
kan?
Format Skripsi yang Benar
Biasanya, setiap fakultas/universitas
sudah menerbitkan acuan/pedoman
penulisan hasil penelitian yang baku.
Mulai dari penyusunan konten, tebal
halaman, jenis kertas dan sampul,
hingga ukuran/jenis huruf dan spasi
yang digunakan. Akan tetapi, secara
umum format hasil penelitian dibagi
ke dalam beberapa bagian sebagai
berikut.
Pendahuluan. Bagian pertama ini
menjelaskan tentang isu penelitian,
motivasi yang melandasi penelitian
tersebut dilakukan, tujuan yang
diharapkan dapat tercapai melalui
penelitian ini, dan kontribusi yang
akan diberikan dari penelitian ini.
Pengkajian Teori &
Pengembangan Hipotesis.
Setelah latar belakang penelitian
dipaparkan jelas di bab pertama,
kemudian dilanjutkan dengan kaji
teori dan pengembangan hipotesis.
Pastikan bahwa bagian ini align juga
dengan bagian sebelumnya.
Mengingat banyak juga mahasiswa
yang “gagal” menyusun alignment
ini. Akibatnya, skripsinya terasa
kurang make sense dan nggak
nyambung.
Metodologi Penelitian. Berisi
penjelasan tentang data yang
digunakan, pemodelan empiris yang
dipakai,tipe dan rancangan sampel,
bagaimana menyeleksi data dan
karakter data yang digunakan,
model penelitian yang diacu, dan
sebagainya.
Hasil Penelitian. Bagian ini
memaparkan hasil pengujian
hipotesis, biasanya meliputi hasil
pengolahan secara statistik,
pengujian validitas dan reliabilitas,
dan diterima/tidaknya hipotesis
yang diajukan.
Penutup. Berisi ringkasan,
simpulan, diskusi, keterbatasan, dan
saran. Hasil penelitian harus
disarikan dan didiskusikan mengapa
hasil yang diperoleh begini dan
begitu. Anda juga harus
menyimpulkan keberhasilan tujuan
riset yang dapat dicapai, manakah
hipotesis yang didukung/ditolak,
keterbatasan apa saja yang
mengganggu, juga saran-saran
untuk penelitian mendatang akibat
dari keterbatasan yang dijumpai
pada penelitian ini.
Jangan lupa untuk melakukan
proof-reading dan peer-review.
Proof-reading dilakukan untuk
memastikan tidak ada kesalahan tulis
(typo)maupun ketidaksesuaian tata
letak penulisan skripsi. Peer-review
dilakukan untuk mendapatkan
second opinion dari pihak lain yang
kompeten. Bisa melalui dosen yang
Anda kenal baik (meski bukan dosen
pembimbing Anda), kakak kelas/
senior Anda, teman-teman Anda
yang dirasa kompeten, atau
keluarga/orang tua (apabila latar
belakang pendidikannya serupa
dengan Anda).
Beberapa Kesalahan Pemula
dalam membuat Skripsi
Ketidakjelasan Isu. Isu adalah titik
awal sebelum melakukan penelitian.
Isu seharusnya singkat, jelas, padat,
dan mudah dipahami. Isu harus
menjelaskan tentang permasalahan,
peluang, dan fenomena yang diuji.
Faktanya, banyak mahasiswa yang
menuliskan isu (atau latar belakang)
berlembar-lembar, tetapi sama
sekali sulit untuk dipahami.
Tujuan Riset & Tujuan Periset.
Tidak jarang mahasiswa menulis
“sebagai salah satu syarat untuk
mencapai gelar kesarjanaan” sebagai
tujuan risetnya. Hal ini adalah
kesalahan fatal. Tujuan riset adalah
menguji, mengobservasi, atau
meneliti fenomena dan
permasalahan yang terjadi, bukan
untuk mendapatkan gelar S1.
Bab I : Bagian Terpenting. Banyak
mahasiswa yang mengira bahwa
bagian terpenting dari sebuah skripsi
adalahbagian pengujian hipotesis.
Banyak yang menderita sindrom
ketakutan jika nantinya hipotesis
yang diajukan ternyata salah atau
ditolak. Padahal, menurut saya,
bagian terpenting skripsi adalah Bab
I. Logikanya, kalau isu, motivasi,
tujuan, dan kontribusi riset bisa
dijelaskan secara runtut, biasanya
bab-bab berikutnya akan mengikuti
dengan sendirinya. (baca juga: Joint
Hypotheses)
Padding. Ini adalah fenomena yang
sangat sering terjadi. Banyak
mahasiswa yang menuliskan terlalu
banyak sumber acuan dalam daftar
pustaka, walaupun sebenarnya
mahasiswa yang bersangkutan
hanya menggunakan satu-dua
sumber saja. Sebaliknya, banyak
juga mahasiswa yang
menggunakan beragam acuan
dalam skripsinya, tetapi ketika
ditelusur ternyata tidak ditemukan
dalam daftar acuan.
Joint Hypotheses. Menurut
pendekatan saintifik, pengujian
hipotesis adalah kombinasi antara
fenomena yang diuji dan metode
yang digunakan. Dalam melakukan
penelitian ingatlah selalu bahwa
fenomena yang diuji adalah sesuatu
yang menarik dan memungkinkan
untuk diuji. Begitu pula dengan
metode yang digunakan, haruslah
metode yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan secara
ilmiah. Kalau keduanya terpenuhi,
yakinlah bahwa skripsi Anda akan
outstanding. Sebaliknya, kalau Anda
gagal memenuhi salah satu (atau
keduanya), bersiaplah untuk dibantai
dan dicecar habis-habisan.
Keterbatasan & Kemalasan.
Mahasiswa sering tidak bisa
membedakan antara keterbatasan
riset dan “kemalasan riset”.
Keterbatasan adalah sesuatu hal
yang terpaksa tidak dapat terpenuhi
(atau tidak dapat dilakukan) karena
situasi dan kondisi yang ada. Bukan
karena kemalasan periset, ketiadaan
dana, atau sempitnya waktu.
Kontribusi Riset. Ini penting
(terutama) jika penelitian Anda
ditujukan untuk menarik sponsor
atau dibiayai dengan dana pihak
sponsor. Kontribusi riset selayaknya
dijelaskan dengan lugas dan
gamblang, termasuk pihak mana
saja yang akan mendapatkan
manfaat dari penelitian ini, apa
korelasinya dengan penelitian yang
sedang dilakukan, dan seterusnya.
Kegagalan dalam menjelaskan
kontribusi riset akan berujung pada
kegagalan mendapatkan dana
sponsor.
Menghadapi Ujian Skripsi
Benar. Banyak mahasiswa yang
benar-benar takut menghadapi ujian
skripsi(oral examination). Terlebih
lagi, banyak mahasiswa terpilih
yang jenius tetapi ternyata gagal
dalam menghadapi ujian
pendadaran. Di dalam ruang ujian
sendiri tidak jarang mahasiswa
mengalami ketakutan, grogi,
gemetar, berkeringat, yang pada
akhirnya menggagalkan ujian yang
harus dihadapi.
Setelah menulis skripsi, Anda
memang harus
mempertahankannya di hadapan
dewan penguji. Biasanya dewan
penguji terdiri dari satu ketua
penguji dan beberapa anggota
penguji. Lulus tidaknya Anda dan
berapa nilai yang akan Anda peroleh
adalah akumulasi dari skor yang
diberikan oleh masing-masing
penguji. Tiap penguji secara
bergantian (terkadang juga
keroyokan) akan menanyai Anda
tentang skripsi yang sudah Anda
buat. Waktu yang diberikan
biasanya berkisar antara 30 menit
hingga 1 jam.
Ujian skripsi kadang diikuti juga
dengan ujian komprehensif yang
akan menguji sejauh mana
pemahaman Anda akan bidang
yang selama ini Anda pelajari. Tentu
saja tidak semua mata kuliah
diujikan, melainkan hanya mata
kuliah inti (core courses) saja
dengan beberapa pertanyaan yang
spesifik, baik konseptual maupun
teknis.
Grogi, cemas, kuatir itu wajar dan
manusiawi. Akan tetapi, ujian skripsi
sebaiknya tidak perlu disikapi
sebagai sesuatu yang terlalu
menakutkan. Ujian skripsi adalah
"konfirmasi" atas apa yang sudah
Anda lakukan. Kalau Anda
melakukan sendiri penelitian Anda,
tahu betul apa yang Anda lakukan,
dan tidak grogi di ruang ujian, bisa
dipastikan Anda akan perform well.
Cara terbaik untuk menghadapi ujian
skripsi adalah Andaharus tahu betul
apa yang Anda lakukan dan apa
yang Anda teliti. Siapkan untuk
melakukan presentasi. Akan tetapi,
tidak perlu Anda paparkan
semuanya secara lengkap. Buatlah
“lubang jebakan” agar penguji
nantinya akan menanyakan pada
titik tersebut. Tentu saja, Anda harus
siapkanjawabannya dengan baik.
Dengan begitu Anda akan tampak
outstanding di hadapan dewan
penguji.
Juga, ada baiknya beberapa malam
sebelum ujian, digiatkan untuk
berdoa atau menjalankan sholat
tahajud di malam hari. Klise
memang. Tapi benar-benar sangat
membantu.
Jujur saja, saya (dulu)
menyelesaikan skripsi dalam tempo
4 minggu tanpa ada kendala dan
kesulitan yang berarti. Dosen
pembimbing saya adalah seorang
professor dengan jam terbang
sangat tinggi. Selama berada dalam
ruang ujian, kami lebih banyak
berbicara santai sembari sesekali
tertawa. Dan Alhamdulillah saya
mendapat nilai A.
Bukan. Bukan saya bermaksud
sombong, tetapi hanya untuk
memotivasi Anda. Kalau saya bisa,
seharusnya Anda sekalian pun bisa.
Pasca Ujian Skripsi
Banyak yang mengira, setelah ujian
skripsi segalanya selesai. Tinggal
revisi, bawa ke tukang jilid/fotokopi,
urus administrasi, daftar wisuda,
lalu traktir makan teman-teman.
Memang benar. Setelah Anda
dinyatakan lulus ujian skripsi, Anda
sudah berhak menyandang gelar
sarjana yang selama ini Anda
inginkan.
Faktanya, lulus ujian skripsi saja
sebenarnya belum terlalu cukup.
Sebenarnya Anda bisa melakukan
lebih jauh lagi dengan skripsi Anda.
Caranya?
Cara paling gampang adalah
memodifikasi dan memperbaiki
skripsi Anda untuk kemudian
dikirimkan pada media/jurnal
publikasi. Cara lain, kalau Anda
memang ingin serius terjun di dunia
ilmiah, lanjutkan dan kembangkan
saja penelitian/skripsi Anda untuk
jenjang S2 atau S3. Dengan
demikian, kelak akan semakin
banyak penelitian dan publikasi yang
mudah-mudahan bisa memberi
manfaat bagi bangsa ini.
Bukan apa-apa, saya cuma ingin
agar bangsa ini bisa lebih cerdas dan
arifdalam menciptakan serta
mengelola pengetahuan. Sekarang
mungkin kita memang tertinggal
dari bangsa lain. Akan tetapi, dengan
melakukanpenelitian, membuat
publikasi, dan seterusnya, bangsa ini
bisacepat bangkit mengejar
ketertinggalan.
Jadi, menyusun skripsi itu
sebenarnya mudah kan?

Bahaya Radiasi Ponsel

Radiasi Telepon Genggam
Merusak Struktur DNA!
Jakarta, Kamis
Sejauh ini berbagai penyebab
timbulnya kerusakan DNA
manusia telah
diidentifikasi.
Antara lain paparan ultra violet,
kesalahan enzim mengambil basa,
bahan kimia tertentu, radiasi
ionisasi, dan yang terbaru:
radiasi
telepon genggam!
Temuan teranyar menunjukkan,
gelombang radio yang
dipancarkan telepon
genggam merusak struktur DNA,
namun dengan catatan, hal itu
terjadi
dalam kondisi di laboratorium.
Sayangnya, penelitian yang
dilakukan selama 4 tahun oleh 12
lembaga
riset dari 7 negara di Eropa itu
belum sempurna betul. Para
peneliti
belum berani menarik kesimpulan
secara tegas bahwa telepon
genggam
berbahaya bagi kesehatan.
Mereka menyatakan dibutuhkan
penelitian lanjutan 4 - 5 tahun
lagi
untuk memastikan pengaruh
radiasi telepon genggam
terhadap kerusakan
struktur DNA manusia dan hewan
di luar laboratorium.
Sesungguhnya temuan itu bukan
hal baru. Awal tahun 1996,
penelitian
yang dilakukan di University of
Washington, Seattle, menemukan
EMR
dalam bentuk energi gelombang
mikro rendah (seperti yang
dihasilkan
ponsel) terbukti dapat merusak
DNA.
Kala itu, penemuan tersebut
diragukan sejumlah ahli di bidang
industri, termasuk Ketua EMC
Bioeffect Review Committee
Group untuk
GSM MoU, Dr. John Causebrook.
Direktur Strategic Issues pada
perusahaan Motorola juga ikut
menegaskan, belum ada bukti
ilmiah
tentang EMR sebagai penyebab
penyakit.
Sama seperti sebelumnya, kali ini,
pihak industri telepon genggam
yang perputaran uangnya
mencapai 100 bilyun dolar per
tahun juga
menolak hasil penelitian tersebut.
Mereka mengatakan sama sekali
tidak ada bukti meyakinkan
perihal kerusakan DNA akibat
radiasi
elektromagnetik.
Sekitar 60 juta telepon genggam
bakal dipasarkan tahun ini dan
tercatat 1,5 bilyun orang di
seluruh dunia menggunakan
telepon
genggam.
Proyek penelitian yang
dikoordinir kelompok riset
Jerman "Verum",
mencoba mempelajari efek radiasi
telepon genggam terhadap sel-
sel
tubuh manusia dan binatang di
laboratorium.
Setelah terpapar gelombang
elektromagnetik seperti yang
dipancarkan
telepon genggam, sel-sel tubuh
menunjukkan adanya kerusakan
yang
cukup signifikan. Mutasi sel-sel ini
bahkan bisa menyebabkan
kanker.
Pancaran radiasi yang digunakan
dalam penelitian ini berada pada
level 0,3 - 2 Watt/kilogram.
Sementara kebanyakan telepon
genggam
memancarkan sinyal radio atau
SAR (Specific Absorption Rate)
antara
0,5 - 1 Watt/kilogram.
SAR adalah ukuran rata-rata
penyerapan energi radio dalam
jaringan
tubuh manusia. Batas maksimal
SAR yang direkomendasikan the
International Comission of Non-
Ionizing Radiation Protection
adalah 2
Watt/kilogram.
Menurut Organisasi Kesehatan
Dunia, WHO, dampak gelombang
elektromagnetik tegangan tinggi
atau ponsel tidak berbahaya asal
pancarannya kecil. Tapi seberapa
ukuran pancaran kecil itu, tidak
cukup jelas diterangkan. Sama
tak jelasnya untuk mengukur
pancaran
sekecil apa yang aman dan
penggunaan berapa lama yang
tidak aman.
Meski belum ada kepastian
terhadap hasil penelitian ini,
pimpinan
proyek penelitian Franz Adlkofer
menyarankan tindakan
pencegahan
dengan menganjurkan
penggunaan telepon genggam
hanya dalam keadaan
darurat saja. Artinya, kalau di
sekitar Anda tersedia telepon
biasa
sebaiknya Anda menghindari
memakai telepon seluler. Atau,
menggunakan
peralatan hands-free kapan saja
memungkinkan.
"Kami tidak ingin membuat Anda
panik, tetapi sebaiknya Anda
melakukan
tindakan pencegahan," ujar
Adlkofer.
Sejumlah penelitian yang dilakuan
sebelumnya menunjukkan radiasi
telepon genggam berakibat
buruk terhadap tubuh manusia.
Misalnya
meningkatkan risiko terkena
tumor telinga dan kanker otak,
berpengaruh buruk pada
jaringan otak, merusak dan
mengurangi jumlah
sperma hingga 30 persen,
mengakibatkan meningioma,
neurinoma akustik,
acoustic melanoma, dan kanker
kelenjar ludah.
Sayangnya, tak satu pun 6
vendor telepon seluler terbesar
dunia
merespon hasil-hasil penelitian
tersebut. Boleh saja para ahli
mengingatkan bahayanya
gelombang elektromagnetik,
namun hampir selalu
ditanggapi produsen dengan
statement, "Aman-aman saja."
Sebaliknya, dalam pernyataan
terpisah di Hongkong --dimana
orang-
orang menghabiskan lebih
banyak waktu berbicara melalui
telepon
genggam dibanding negara mana
pun di dunia-- perusahaan
Jerman G-Hanz
malah memperkenalkan telepon
genggam model baru yang
katanya tidak
memancarkan radiasi berbahaya.
Dasar pedagang! (zrp/Reuters)
Perlu di ingat untuk mengirimkan
sebuah copy /forward messege
ini,
misal:
niken@.......
Agar teman kerabat dan seluruh
pemakai handphone bisa
mendapatkan
informasi ini.
Terima Kasih

Senin, 13 Juni 2011

Konsep Pohon

FALSAFAH POHON -

-Jadilah Pohon

Semakin menghujam masalah
Semakin dewasa fikiran

Sejmakin hancur harapan
Semakin menyalah semangat

Semakin banyak kekalahan
Semakin terbuka pintu
kemenangan

Semakin Tinggi
Semakin kencang angin
menerabas
Dan semakin kuat akar yang
menopang.

Konsep Pohon

FALSAFAH POHON -

-Jadilah Pohon

Semakin menghujam masalah
Semakin dewasa fikiran

Sejmakin hancur harapan
Semakin menyalah semangat

Semakin banyak kekalahan
Semakin terbuka pintu
kemenangan

Semakin Tinggi
Semakin kencang angin
menerabas
Dan semakin kuat akar yang
menopang.

Jumat, 10 Juni 2011

Penjelasan singkat mengenai Cinta dalam Biokimia

penjelasan singkat
mengenai cinta dalam biokimia
Tahap 1: Terkesan
Pada tahap ini, terjadi kontak
antara dua orang melalui alat
indera (mata) baik melalui
tatapan, berdekatan, berbicara
atau yang lainnya.
Tahap 2: Ketertarikan
Pada tahap ini otak akan
terangsang untuk menghasilkan
tiga senyawa cinta, yaitu:
Phenyletilamine (PEA), Dopamine
dan Nenopinephrine.
1. Phenyletilamine (PEA) atau 2-
feniletilamina
Senyawa ini mempunyai Mr
=121,18; titik didih sebesar
197-200oC ; berat jenis = 0,965 ;
titik Fahrenheit = 195oF (90oC)
dan memiliki bidang polarisasi ND
200 = 1,5335
2. Dopamine
Struktur Dopamine ada dua,
yaitu:
1. Dopamine (3-
hidroksitiraminihidrogenbromida
atau 3,4-dihidroksiphenentilamin)
Mempunyai Mr = 234,10 dan titik
lebur 218-220ooC
2. Dopamine (3-
hidroksitiraminhidrogenklorida
atau 3,4-dihidroksiphenetilamin)
Mempunyai Mr = 189,64 dan titik
lebur 241– 243oC
Dari ketiga senyawa tersebut,
senyawa PEA-lah yang paling
berperan dalam proses kimiawi
cinta. Senyawa ini juga yang
mengakibatkan kamu merasa
tersipu-sipu, malu ketika
berpandangan dengan orang
kamu sukai. Dan ternyata
senyawa PEA ini banyak
terkandung dalam coklat seperti
Silver Queen, Waver Tango,
Conello, Es Krim, Choki-Choki, dan
lain-lain. Mungkin inilah sebabnya
orang-orang dulu bahkan juga
sekarang suka memberi coklat
pada seseorang yang dicintainya.
Tahap 3: Pengikatan
Pada tahap ini tubuh akan
memproduksi senyawa Endropin.
Senyawa inilah yang akan
menimbulkan perasaan aman,
damai, dan tentram. Otak akan
memproduksi senyawa ini apabila
orang yang kita kasihi berada di
dekat kita.
Tahap 4: Persekutuan Kimia
(Tahap Terakhir)
Pada tahap ini senyawa Oxyrocin
yang dihasilkan oleh otak kecil
mempunyai peranan dalam hal
membuat rasa cinta itu menjadi
lebih rukun dan mesra antara
keduanya.
Menurut Helen Fisher Ph.D,
seorang antropolog dari Rutgers
University, jatuh cinta
mengaktifkan pusat 'kenikmatan'
di otak sehingga meningkatkan
hormon dopamine yang membuat
orang merasa senang. Aktifnya
hormon tersebut bisa
menimbulkan perasaan
'ketagihan' pada seseorang.
Salah satu makanan yang dapat
merangsang hormon dopamine
adalah cokelat. Karena itu jarang
orang bisa berhenti makan
cokelat pada gigitan pertama.
Selain merasa bahagia, dopamine
juga bisa menyegarkan mood,
menambah stamina, dan
meningkatkan kemampuan
berkonsentrasi (pada sang
kekasih). Kejutan atau hal-hal
baru juga dapat memicu
dopamine.
Sudah taukan kenapa orang
suka menghadiahkan coklat pada
pasangannya

Rabu, 08 Juni 2011

Jason Miraz '

Lirik, Kunci gitar, Chords
Gitar, Kord Gitar Jason Mraz
- Plane :
Intro: Dm F Bb A
Dm F
drain the veins in my head
Bb A
clean out the reds in my eyes to get by security lines
Dm F
dear x rey machine
Bb
pretend you dont know me so well
A
i wont tell if you lied
Dm F
cry, cuz your droughts been brought up
Bb A
drinkin cuz your looking so good in your starbucks cup
Dm F
i complain for the company that i keep
Bb
the windows for sleeping rearrange
A
well im nobody
Bb
well whos laughing now
F A
im leaving your town again
and im over the ground that youve been spinning
Bb F A
and im up in the air so baby hell yeah
well honey i can see your house from here
Bb F A
if the plane goes down , damn
well ill remember where the love was found
Bb F A
if the plane goes down , damn
Dm F
damn , i should be so lucky
Bb A
even only 24 hours under your touch
you know i need you so much i
Dm F
i cannot wait to call you
Bb
and tell you that i landed somewhere
A
and hand you a square of the airport
Dm F
and walk you through the maze of the map that im gazing at
Bb A
gracefully unnamed and feeling guilty for the look
and the luck that you gave me
Dm F
you make me somebody
Bb
oh no body knows me
A
not even me can see , yet i bet im
Bb F A
im leaving your town again
and im over the ground that youve been spinning
Bb F A
and im up in the air so baby hell yeah
well honey i can see your house from here
Bb F A
if the plane goes down , damn
ill remember where the love was found
Bb F A
if the plane goes down , damn
break: Dm , F , Bb , A (x 2)
Dm F Bb A
you get me high minded
Dm F Bb A
youll keep me high
Dm F Bb
flex seeds well they tear me open
A
and supposedly you can craw right through me
Dm F Bb
taste these teeth please
A
and undress me from these sweaters better hurry
Dm F
cuz im heathing upward bound now
Bb A
oh maybe ill build my house on your cloud
Dm F
here im tumbling for you
Bb A
stumbling through the work that i have to do
dont mean to harm you
Bb F A
by leaving your town again
but im over the quilt that youve been spinning
Bb F A
and im up in the air so baby hell yeah
well honey i can see your house from here
Bb F A
if the plane goes down , damn
ill remember where the love was found
Bb F A
if the plane goes down , damn
ill remember where the love was found
Bb F A
if the plane goes down , damn
ill remember where the love was found
Bb F A
if the plane goes down , damn ...damn... damn ...damn ..
Dm F Bb A
Dm F Bb A
damn you .....
Dm F Bb A
youll get me high ....
Dm F Bb A
youll keep me high minded.....
Dm F Bb A
youll get me high.....
Dm F Bb A
you get me high minded.....
dm